Selasa, 15 Desember 2009

Sate dan Keripik Bekicot, Kaya Protein dan Berkhasiat




Menyebut kata bekicot, bagi sebagian orang merasa jijik, karena memang hawan 'amfibi' ini memiliki banyak lendir yang menjadikannya terkesan licin. Tapi, semuanya akan berubah apabila sudah menjadi makanan olahan, baik dalam bentuk sate, keripik atau rempeyek. Terlebih apabila kita sudah mengetahui kandungan gizi yang ada, dan juga sejumlah khasiatnya untuk pengobatan sejumlah penyakit.

Sate, keripik atau rempeyek bekicot memang jajanan yang menjadi salah satu ciri khas Kediri, diluar tahu takwa. Ini karena kemunculan jajanan ini memang dirintis dan dikembangkan oleh warga Kediri, yaitu Sadi Suryadamaja, warga Desa Plosokikidul, Kecamatan Plsoklaten, Kabupaten Kediri.

Bagi yang masih menganggap bekicot jijik, mungkin perlu mengetahui bagaimana cara pengolahan jajanan ini, sehingga diharapkan bisa menerimanya untuk bersedia mencobanya. Setidaknya terdapat 7 tahapan untuk bisa menjadi jajanan sate, keripik atau rempeyek bekicot menjadi panganan higienis, mulai dari pemberakan atau penghilangan kotoran dan lendir, perendaman, perebusan awal, pemisahan daging dan cangkang, pencucian, perendaman, hingga perebusan akhir.

Lantas dimanakan letak kandungan gizi pada jajanan sate, keripik atau rempeyek bekicot. Penelitian yang dilakukan Creswell dan Kopiang pada tahun 1981 menemukan buktinya, dimana daging bekicot memang mengandung protein yang sangat tinggi dan asam amino, diluar juga cangkangnya yang kaya kalsium. Sementara sumber lain menunjukkan, protein yang terkandung sekitar 12 gram/100 gram daging bekicot. Kandungan lainnya adalah lemak 1%, hidrat arang 2%, kalsium 237 mg, fosfor 78 mg, Fe 1,7 mg, serta vitamin B komplek (terutama B12).

Untuk kandungan asam amino yang menonjol tampak pada setiap 100 gr daging bekicot kering, yang antara lain terdiri atas leusin 4,62 gr, lisin 4,35 gr, arginin 4,88 gr, asam aspartat 5,98 gr, dan asam glutamat 8,16 gr.

Diluar kandungan gizinya yang tinggi, daging bekicot juga memiliki kandungan bakteri salmonella. Akan tetapi dengan pengolahan yang benar dan higienis (melalui 7 tahapan), bakteri tersebut diyakini sudah bersih pada saat dagingnya dijadikan bahasan dasar jajanan sate, keripik dan rempeyek.

Dengan seluruh kandungan gizi yang ada di dalamnya, sate, keripik dan rempeyek bekicot banyak dipercaya masyarakat yang menyukainya sebagai obat sejumlah penyakit, diantaranya gatal dan kudis, batuk dan sejumlah penyakit lainnya.

Nah, dengan kandungan gizi dan khasiat yang ada di dalam jajanan sate, keripik dan rempeyek bekicot, anda mungkin penasaran ingin mencicipinya. Bagi yang tinggal di Kediri, anda bisa datang ke Desa Plosokidul, Kecamatan Plosoklaten, karena memang disana sampai saat ini masih banyak berdiri warung-warung yang menjajakannya. Namun bagi anda yang ada di luar kota, tumbasjajan dengan senang hati akan melayani anda. Untuk pemesanan, silahkan hubungi kami di (0354) 912 4465 atau kirimkan email ke tumbasjajan@gmail.com.

1 komentar:

Sang Musafir Kehidupan mengatakan...

bos gimana cara pesan keripik bekicotnya
ni e-mail saya
ipunk_7937@yahoo.co.id

Posting Komentar